Secara garis besar cara penghematan pemakaian energi dapat dibagi dalam 4 kategori
yaitu:
1.Peninjauan ulang sistem teknis dan perbaikan arsitektur bangunan.
Dari hasil studi, statistik dan pengukuran pada sejumlah gedung bertingkat di indonesia
diperoleh fakta bahwa beban listrik untuk AC rata-rata mencapai sekitar 60% dari
seluruh pemakaian listrik. Oleh karfena itu fokus penghematan harus diarahkan pada
sistem pendinginan ini, misalnya memilih/mengganti unit AC dengan yang mempunyai EER rendah atau memperbaiki sistem aliran refrigerant agar bisa lebih hemat listrik, dan
mengurangi beban pendinginan. Salah satu beban pendinginan yang besar adalah sinar
matahari yang langsung masuk ke dalam ruang, terutama antara jam 10 pagi sampai
jam 15. Dengan memasang penghalang sinar matahari pada sisi timur dan barat di luar
gedung pada sudut jam 10 dan jam 14, akan bisa sangat mengurangi secara drastis
beban pendinginan. Pemasangan vertical blind di dalam gedung tidak ada artinya bagi
mesin AC, karena radiasi sinar matahari sudah terlanjur masuk ke dalam ruang dan
akan tetap menjadi beban mesin AC.
2. Perbaikan prosedur operasionil secara manual.
Beberapa prosedur operasional yang dapat dengan mudah dilaksanakan antara lain:
mewajibkan kepada para pemakai gedung untuk selalu mematikan lampu atau AC jika
sedang tidak ada orang, mematikan lampu yang dekat jendela kaca pada siang hari,
tidak menyalakan pompa pada jam 18-23 karena harga listrik lebih mahal, selalu
menutup pintu dan jendela yang memisahkan ruang ber-AC dengan yang tidak, selalu
memeriksa lampu jalan dan lampu taman yang sering lupa untuk dimatikan pada siang
hari. Prosedur operasional yang tampaknya sederhana ini ternyata dalam
pelaksanaannya tidaklah semudah seperti yang dikatakan. Diperlukan petunjuk, teguran,
pengawasan yang terus menerus dan melibatkan banyak orang, sampai menjadi suatu
kebiasaan atau budaya hemat listrik.
3. Pemasangan alat penghemat listrik di seluruh instalasi.
Pada prinsipnya pada kebanyakan beban (peralatan yang memakai listrik), selalu bisa
dihemat listriknya walau sedikit. Di sini diperlukan kejelian dan keahlian untuk
menentukan memilih jenis beban dan alat yang sesuai untuk penghematan. Beban
lampu pijar, lampu neon, pemanas, unit AC, motor, dan lain-lain, semuanya mempunyai
alat penghemat yang spesifik/unik berdasarkan kinerja beban, schedul pemakaian
beban.
Berapa tingkat penghematan total yang bisa diperoleh
untuk suatu instalasi, hanya bisa diestimasi berdasarkan statistik dari banyak program/
proyek yang pernah dilakukan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang penghematan
energi listrik ini mempunyai rahasia angka ?multiplier? yang tidak bisa dibuka terhadap
clientnya. Dengan demikian kontrak yang bisa dilakukan berupa ?Result Oriented
Contract?, atau ?Performance Contract?, terhadap tingkat penghematan yang
mencakup seluruh instalasi/jaringan listrik dalam satu gedung tinggi, kompleks bangunan
atau pabrik.
4. Perbaikan kwalitas daya listrik.
Perbaikan kwalitas daya dengan mengurangi pemborosan yang selama ini dilakukan
tanpa disadari, bisa mencapai penghematan total sebesar 5 - 25% dari rekening
bulanan. Angka ini berasal dari statistik program pelaksanaan penghematan energi, dan
merupakan “ multiplier effect” dari penghematan kecil-kecil pada tiap parameter listrik.
Investasi yang diperlukan untuk mendanai program-program penghematan energi ini,
dengan tingkat penghematan seperti di atas, dapat kembali dalam waktu sekitar 24
bulan, atau bisa mencapai tingkat ROI (return on investment) sebesar 30-38%. Jika
investasi ini dipandang sebagai pendirian usaha baru, maka ini adalah usaha yang
memberikan keuntungan pasti, bisa berjalan sendiri, tanpa menambah tenaga kerja,
tanpa demo, tanpa pemogokan. Jika bank sekarang ini pada kondisi over-liquid, kenapa
tidak menyalurkan dana pada program ini?. Jaminan payback period bisa di perkuat
dengan jaminan asuransi, maka ini merupakan lahan baru bagi perusahaan asuransi di
Indonesia. Investasi untuk program ini jika dihitung rupiah/kwh terhemat, masih jauh
lebih kecil dari pada rupiah/kwh pembangkitan.
0 Comments