KOMPRESI (1 – 2)
Uap Refrigeran bertekanan rendah dari Evaporator pada titik 1 masuk ke compressor kemudian dikompresi menjadi tekanan tinggi.
Proses kompresi juga menaikan temperatur refrigeran sehingga keluar dari compressor pada kondisi superheat pada titik 2
KONDENSASI (2 – 3)
Uap refrigeran superheat di titik 2 akan masuk condenser, kemudian akan melepaskan panasnya ke lingkungan yang lebih rendah temperaturnya
Dengan melepaskan panasnya uap refrigeran akan turun temperatur nya dan membuat fase nya berubah menjadi cair di titik 3
baca Juga : Rumus Listrik
EKSPANSI (3 – 4)
Cairan refrigeran di titik 3 dengan tekanan yang tinggi akan di”hambat” di expansion valve sehingga tekanan nya turun secara drastis diikuti dengan penurunan temperatur
EVAPORASI (4 – 1)
Refrigeran dengan temperatur rendah di titik 4 akan dimanfaatkan untuk mengambil panas dari media yang akan didinginkan.
Sehingga proses siklus akan kembali ke titik 1 dimana refrigeran yang telah mengambil panas akan menjadi uap dengan tekanan rendah
Start Up & Operational Procedure
|
Pengisian Refrigeran
Proses pengisian refrigeran pertama kali bisa dilakukan pada sisi
liquid line pada fase cair yaitu cara dengan membalikkan botol
Refrigeran hingga tekanan mencapai ~150 psig
Sesuaikan isi refrigeran pada sistem dengan menjalankan unit dan
pantau ampere compressor, tekanan kerja, temperatur kerja serta
sight glass (jika dilengkapi)
Tekanan kerja untuk A/C dengan R-22 adalah : 55 – 75 psig untuk
sisi Suction dan 250 – 270 psig untuk sisi liquid
Prosedur pengoperasian
- Check tegangan power supply
- Naikkan MCB utama
- Tekan tombol Power (ON) pada thermostat, hingga muncul angka yang menunjukan temperatur terbaca di thermostat
- Tekan tombol Fan Indoor pada thermostat, check aliran udara pada difuser (Tekan 1x = Low, 2x = Medium, 3x = High)
- Tekan tombol Compressor untuk menjalankan outdoor unit
- Setting temperatur ruangan yang diinginkan dengan menaikkan atau menurunkan nilai temperatur pada display
Maintenance:
Komponen / bagian penting dari outdoor unit (CU)
1. Compressor
- Periksa berkala sumber tegangan, hilang phasa atau unbalance phasa dapat mengakibatkan rusaknya motor compressor
- Perhatikan suara-suara tidak biasa yang timbul dari compressor
- Lihat permukaan badan compressor, apabila terjadi pembekuan perlu dicurigai telah terjadi sesuatu yang salah di sistem
- Temperatur dari discharge compressor tidak boleh melebihi dari 120 oC
- Periksa kekencangan kabel koneksi ke terminal compressor
- Jaga selalu terminal compressor agar terlindung dari percikan air atau cairan lainnya
2. Coil Condenser
- Jaga selalu coil condenser agar terbebas dari benda penghalang agar kapasitas pendinginan yang dihasilkan tetap optimal
- Bersihkan secara teratur coil condenser dari debu, minyak atau kotoran-kotoran yang menembel pada permukaan alumuniun fin dengan air bertekanan. Semprotkan dengan arah vertikal mengikuti alur fin, sisir fin jika diperlukan
- Jangan menggunakan air panas (> 40 oC) untuk membersihkan coil, dan jangan menggunakan bahan kimia keras seperti costic soda atau yang lainnya. Bahan tersebut boleh digunakan dengan tenggang waktu yang cukup lama (6 – 12 bulan sekali)
3. Fan Condenser
- Jangan memasukan benda apapun ke arah putaran fan, hal ini bisa membuat sudu-sudu fan rusak atau tidak balance
- Periksa kotoran pada sudu-sudu fan, shaft dan bearing motor
- Pastikan fan berputar tanpa menyentuh pemukaan apapun, jika terjadi demikian maka periksalah dudukan fan dan motornya
4. Casing
- Bersihkan casing dari minyak dan debu
- Hilangkan genangan air yang mungkin terjadi timbul pada casing karena akan mempercepat proses korosi
- Selalu dijaga pada kondisi yang level
5. Electic box control
- Periksa kekencangan kabel-kabel pada komponen electric
- Jangan pernah mem by-pass salah satu komponen apabila komponen tersebut rusak atau tidak berfungsi
- Selalu gunakan komponen yang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan
Komponen / bagian penting dari indoor unit (FC)
1. Filter udara
- Kebersihan filter udara adalah sangat penting karena sangat mempengaruhi asupan udara yang disirkulasikan ke ruangan,maka bersihkan filter ini secara berkala dengan air bertekanan sedang agar tidak merusak permukaan dan bentuknya
- Akan lebih efektif jika mempunyai beberapa set cadangan filter udara agar proses pembersihan nya bisa optimal, karena kondisi filter yang basah akan mempermudah menempel nya debu
2. Coil Evaporator
- Seperti halnya coil condenser kondisi coil evaporator harus selalu dalam kondisi yang bersih, walaupun intensitas pembersihannya akan sangat jarang
3. Blower dan motor
- Sudut-sudut blower pada tenggang waktu tertentu perlu dilihat dan dibersihkan, indikasinya dapat diketahui apabila konsumsi listrik motor nya meningkat
- Periksa juga bearing dan shaft motornya, hindari percikan air secara langsung ketika pembersihan coil
0 Comments